Wednesday 31 August 2011

Menjawab Kebutuhan Pelanggan (Strategi Pelayanan di saat Liburan)

Jakarta, lebaran tahun 2011,
Saat-saat menjelang lebaran Jakarta menjadi kota yang sangat ideal sekaligus sangat tidak ideal. Di satu sisi kota Jakarta menjadi kota yang nyaman untuk berlalu lalang namun bagi warga Jakarta yang tidak pulang kampung dan sedang ditinggal oleh staff rumah tangga maka makan di luar rumah merupakan pilihan yang paling banyak dipilih.
Namun warga Jakarta juga harus dihadapkan pada fakta bahwa para penjual makanan pun tidak semuanya buka. Beberapa di antaranya malah menimbulkan kekecewaan karena tidak jelasnya informasi kapan mereka mulai libur dan kapan mereka akan mulai beroperasi lagi.
Yang menarik, sore tadi saya berkesempatan makan di sebuah toko bakmi. Sambil makan saya melihat pengumuman yang dipasang:“Liburan 30 Agustus-8 September kami tetap buka, tutup 9-13 September 2011”. Apa yang menarik?
Bagi saya, ini adalah strategi pebisnis menjawab kebutuhan konsumen yang sesungguhnya. Justru ketika pelanggan menghadapi kelangkaan pasokan makanan, justru toko bakmi ini tetap buka. Mereka baru akan tutup di saat bisnis kembali seperti semula.
Terkadang di tengah persaingan yang sangat ketat amat sulit untuk membuat perbedaan. Harga seringkali dijadikan alat bersaing. Namun seperti yang kerap diutarakan ahli strategi pemasaran, harga bukanlah satu-satunya alat untuk berperang maka strategi pelayanan seperti yang ditunjukkan oleh pengusaha bakmi tadi merupakan hal yang patut dipertimbangkan.
Selain itu, saat semua toko bakmi tutup maka hampir dipastikan toko bakmi ini akan menikmati masa panen yang luar biasa. Seperti kita ketahui, bisnis bakmi adalah bisnis yang paling umum. Hampir di setiap pojok jalan bisa ditemui toko bakmi. Tetapi, menjadi satu-satunya toko bakmi yang beroperasi..., itu kesempatan sekali dalam setahun.